Rabu, 01 Februari 2012

Malam dalam kelam


Sudah sering semua terjadi
Begitu saja tanpa bekas
Kelam melanda dalam malam
Dan malam menyelimuti dalam kelam

Pertanda aku terdiam
Saat berakhir pilu akan jawaban
Mungkinkah semua kan berhenti
Menjadi pertanyaan malam ku…

Habis sudah angan-angan ku
Berakhir semua mimpi-mimpi ku
Kala ku tahu semua berubah
Menjadi pilu dalam kelabu malam..

Malam dalam kelam..
Tak kusangka kan terjadi
Meratapi semua kekelaman
Tapi tetap ketiadaan yang ku alami..

Malam dalam kelam
Aku bertahan

Senin, 05 Desember 2011

KEMUNDURAN TAK BERJEJAK..

Sudah sekian lama aku terjebak..
Cukup.. aku tak mau lagi..!!!
Semua yang ada hanya langkah tak berguna..
Kau tahu apa??.. Hanya bisa mencibir tanpa alasan.

Lebih dari kemalangan tak ada suka,,
Kau mengerti apa..??
Gurauan kata HINA itu terus menggonggong..
SAMPAH.... Seperti berakhir di pembuangan..!!

Aku Berteriak dalam kemarahanku...
Apa kau pernah mendengarnya??..
CACAD... Satu kata yang ku garis bawahi..
Begitukah kau menilai sebuah kesalahan...

Itu semua hanya lah KEMUNDURAN..
KEMUNDURAN TAK BERJEJAK...
Terbakar HINA dalam perkataan KEJI..
Hati yang HITAM merajuk tertawa SINIS..

Berhentilah wahai MANUSIA LAKNAT..
Kau tak ubahnya IBLIS dalam NERAKA..
KEMUNDURAN TAK BERJEJAKmu mempermainkan aku..
Dan peganglah Satu perkataan ku..

Aku akan memBUNUHmu..!!

Minggu, 04 Desember 2011

PESAN DALAM KEHENINGAN LAKU

"Aku sudah kehabisan kata-kata !"
Demikian kau mengadu pada telaga ,yang tetap diam dalam heningnya.
Embun yang menggayut,di pucuk-pucuk ranting cemara,hanya bisa ternganga
mencemaskan matahari yang mulai menggeliat,membuka hari yang kian tak berarti

"Mesti lewat cara apa lagi,aku ...bertanya !?"
Demikian kau mengeluh , pada punggung bukit,yang telah mulai kehilangan pesonanya
Sementara beberapa ekor burung yang lewat,hanya melirik sesaat,lalu bergegas pergi,
meninggalkan sunyi ,untuk mengejar sesuatu yang tak pasti .

"Aku sudah... sampai pada ujung batas sabar !"
Demikian kau mengigau ,pada angin ,yang terus menari,mengitari bibir ngarai
mengekalkan jemu,di kedalaman lembah yang pasrah ,di pagut sepi.

" Aku mau  pergi !"
Demikian kau mengerang,mengerahkan tenaga terakhir yang tersisa
Urat di lehermu,membentangkan peta luka,tentang kesia-siaan yang tak terkatakan.
Hanya burung oak ,yang kemudian bergerombol datang menangkap isyaratmu !
Mengerubuti tubuhmu..,mencincang dari seluruh penjuru arah
Kemudian...membawa pesan terakhirmu pergi ,
kesuatu tempat dimana angin pun tak pernah dapat mengenalinya !

KISAH TENTANG SEBUAH MIMPI YANG TERLARANG

Dipuncak subuh,sepotong mimpi ; tersedu !
Mengumpat nasibnya, yang gagal menyelesaikan sebuah cerita yang dikarangnya !
Ini jaman Darurat ! ( Dampratnya !)
Mimpi mesti di hemat , dan Disensor .
Seperti Banggar DPR , yang menggigil di usik KPK .

Di negeri ini ,
Setiap mimpi harus terdaptar !,
Karena sudah jadi barang mahal ,
Isinya harus terjaga,
Dan sesuai selera Sang Penguasa !

Mimpi sudah seperti air !,
Yang menghilang ,pergi dari sumur-sumur sederhana ,penduduk desa .
Kita telah kehilangan ,permainan terakhir ,
Yang biasa di nikmati dari alas sebuah tikar , diterangi cahaya sebuah cempor ,
Di akhir malam , sebagai hidangan terakhir dari sebuah menu kepapaan seorang manusia.

Berajalan menyusuri ,peloksok-peloksok negeri !
Ladang mimpi rakyat sudah mongering !
Menyisakan  retak-retak tanah ,yang kian menganga ,membenamkan  senyum , di dasar pengharapan yang terdalam.

Mimpi ,yang terlarang ,
Membuat ribuan ide mati ,
Mimpi ,tak lagi ditemukan di jongko-jongko pasar rakyat , juga di atas gerbong-gerbong kereta ekonomi yang atapnya berjubel ,penuh digelayuti ,para penggemar yang tak berkarcis .

Mimpi ,yang terbengkalai … , kemudian membusuk ,
Menelorkan larva , yang  menggila ?
Lantas ! , siapa yang dapat menahan laju ,
Ketika ribuan bentuk kekerasan muncul ,
Mencengkram negeri , memperlihatkan bentuk aslinya .
Sebagai  tanda duka cita , terhadap mimpi yang telah di matikan !

Cimahi, 4 Oktober 2011

KISAH TENTANG SEPOTONG MIMPI YANG DIPAKSA MATI

 Dipuncak subuh,sepotong mimpi ; tersedu !
Mengumpat nasibnya, yang gagal menyelesaikan sebuah cerita yang dikarangnya !
Ini jaman Darurat ! ( Dampratnya !)
 Mimpi mesti di hemat , dan Disensor .
Seperti Banggar DPR , yang menggigil di usik KPK .
Di negeri ini ,
Setiap mimpi harus terdaptar !,
Karena sudah jadi barang mahal ,
Isinya harus terjaga,
Dan sesuai selera ,Sang penguasa !
Mimpi sudah seperti air !,
Yang menghilang ,pergi dari sumur-sumur sederhana ,penduduk desa .
Kita telah kehilangan ,permainan terakhir ,
Yang biasa di nikmati dari alas sebuah tikar , diterangi cahaya sebuah cempor ,
Di akhir malam , sebagai hidangan terakhir dari sebuah menu kepapaan seorang manusia.
Berajalan menyusuri ,peloksok-peloksok negeri !
Ladang mimpi kita sudah mengering !
Menyisakan retak-retak tanah ,yang kian menganga ,membenamkan senyum , di dasar pengharapan
yang terdalam.
Mimpi ,yang terlarang ,
Membuat ribuan ide mati ,
Mimpi ,tak lagi ditemukan di jongko-jongko pasar rakyat , juga di atas gerbong-gerbong kereta ekonomi
yang atapnya berjubel ,penuh digelayuti ,para penggemar yang tak berkarcis .
Mimpi bersahaja kita ,
Tak lagi mendapatkan tempat .
Seribu Proyek Multinasional datang menyerbu , menyergap di sudut-sudut desa.
Melahirkan bentuk perbudakan baru , yang wajahnya terlihat kian modern .
Kemudian , kita di paksa larut dalam kemelut konflik horisontal
Belajar saling mencicipi darah saudara sendiri !
Sambil melihat mereka menari ,
dalam dentang nada perang yang kian terasa genting .
Disini , di ujung desa , disebuah ladang huma yang telah ditinggalkan para petaninya !
Lonceng kematian tentang sebuah mimpi , terdengar sayup ,
Namun mereka masih ,juga menari !
Mengantar setiap hati yang telah kehilangan dimensi-dimensi kemanusiaannya ke liang kubur .
Kita yang telah kehilangan mimpi !
Ditimbul-tenggelamkan ,diantara harapan dan ketidakberdayaan .
Menjadi korban yang getir bagi perjuangannya sendiri .
Mimpi ,yang telah mati… , kemudian membusuk ,
Menelorkan larva , yang menggila ?
Lantas ! , siapa yang dapat menahan laju ,
Ketika ribuan bentuk kekerasan muncul ,
Mencengkram negeri , memperlihatkan bentuk aslinya .
Sebagai tanda duka cita , terhadap mimpi terakhir yang telah di matikan !
Cimahi.4 Oktober 2011

Liebe ist alles

Eine Mutter sagt auch ,
"Ich liebe die Kinder!"
Das ist Mutterliebe.
Ein Bruder sagt auch,...
"Das ist meine Schwester,ich liebe sie!"
"Gott liebt uns!"
Wir brauchen die Hilfe,immer,und alles...
So,Liebe ist alles.
"Ich liebe dich" sagt man immer.





Seorang ibu mengatakan,
"Saya mengasihi anak-anak!"
Ibu cinta.
Seorang saudara juga mengatakan ...
"Ini adalah adikku, aku mencintai mereka!"
"Allah mengasihi kita!"
Kami membutuhkan bantuan, selalu, dan segala sesuatu ...
Jadi, cinta adalah segalanya.
"Aku mencintaimu" selalu mereka katakan.

To : My Lovely






Prasaan ini..
Belum pernah ku rasa...sungguh
Sangat asing bagi ku...namun aku menyukainya

Prasaan nyaman di saat bersamamu
Ak tak menyangka bisa merasakannya denganmu
Dulu, aku hanya menganggap kamu adalah teman terbaik
Hanya teman yang selalu ada di saat aku membutuhkan semangat
Namun ternyata itulah yg telah menumbuhkan perasaan ini

Sedikit namun pasti,
Perasaan ini timbul.
Perasaan cinta kepada dirimu
Perasaan penuh kasih sayang kepadamu

Sekarang,
Perasaan ini telah menyelimuti diriku
Membuat suatu kehangatan,
Kehangatan yg membuatku nyaman berada di sisimu

Aku tak mau ini semua pergi begitu saja
Aku tak mau kehilangan kamu begitu saja
Aku sudah terlanjur sayang kepadamau
Aku sudah sangat nyaman dengamu

Tolong..jangan kau sia siakan kasih sayangku ini
Aku ingin kamu bahagia di sampingku
Memang, aku tidak bisa hadir di sisimu setiap saat
Mungkin di sana ada yg lebih baik dariku
Namun aku akan menjadi yg terbaik di matamu
Yang mampu membuatmu selalu bahagia.


To : My Lovely