"Aku sudah kehabisan kata-kata !"
Demikian kau mengadu pada telaga ,yang tetap diam dalam heningnya.
Embun yang menggayut,di pucuk-pucuk ranting cemara,hanya bisa ternganga
mencemaskan matahari yang mulai menggeliat,membuka hari yang kian tak berarti
"Mesti lewat cara apa lagi,aku ...bertanya !?"
Demikian kau mengeluh , pada punggung bukit,yang telah mulai kehilangan pesonanya
Sementara beberapa ekor burung yang lewat,hanya melirik sesaat,lalu bergegas pergi,
meninggalkan sunyi ,untuk mengejar sesuatu yang tak pasti .
"Aku sudah... sampai pada ujung batas sabar !"
Demikian kau mengigau ,pada angin ,yang terus menari,mengitari bibir ngarai
mengekalkan jemu,di kedalaman lembah yang pasrah ,di pagut sepi.
" Aku mau pergi !"
Demikian kau mengerang,mengerahkan tenaga terakhir yang tersisa
Urat di lehermu,membentangkan peta luka,tentang kesia-siaan yang tak terkatakan.
Hanya burung oak ,yang kemudian bergerombol datang menangkap isyaratmu !
Mengerubuti tubuhmu..,mencincang dari seluruh penjuru arah
Kemudian...membawa pesan terakhirmu pergi ,
kesuatu tempat dimana angin pun tak pernah dapat mengenalinya !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar