Dipuncak subuh,sepotong mimpi ; tersedu !
Mengumpat nasibnya, yang gagal menyelesaikan sebuah cerita yang dikarangnya !
Ini jaman Darurat ! ( Dampratnya !)
Mimpi mesti di hemat , dan Disensor .
Seperti Banggar DPR , yang menggigil di usik KPK .
Di negeri ini ,
Setiap mimpi harus terdaptar !,
Karena sudah jadi barang mahal ,
Isinya harus terjaga,
Dan sesuai selera Sang Penguasa !
Mimpi sudah seperti air !,
Yang menghilang ,pergi dari sumur-sumur sederhana ,penduduk desa .
Kita telah kehilangan ,permainan terakhir ,
Yang biasa di nikmati dari alas sebuah tikar , diterangi cahaya sebuah cempor ,
Di akhir malam , sebagai hidangan terakhir dari sebuah menu kepapaan seorang manusia.
Berajalan menyusuri ,peloksok-peloksok negeri !
Ladang mimpi rakyat sudah mongering !
Menyisakan retak-retak tanah ,yang kian menganga ,membenamkan senyum , di dasar pengharapan yang terdalam.
Mimpi ,yang terlarang ,
Membuat ribuan ide mati ,
Mimpi
,tak lagi ditemukan di jongko-jongko pasar rakyat , juga di atas
gerbong-gerbong kereta ekonomi yang atapnya berjubel ,penuh digelayuti
,para penggemar yang tak berkarcis .
Mimpi ,yang terbengkalai … , kemudian membusuk ,
Menelorkan larva , yang menggila ?
Lantas ! , siapa yang dapat menahan laju ,
Ketika ribuan bentuk kekerasan muncul ,
Mencengkram negeri , memperlihatkan bentuk aslinya .
Sebagai tanda duka cita , terhadap mimpi yang telah di matikan !
Cimahi, 4 Oktober 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar