Minggu, 04 Desember 2011

KISAH TENTANG SEBUAH MIMPI YANG TERLARANG

Dipuncak subuh,sepotong mimpi ; tersedu !
Mengumpat nasibnya, yang gagal menyelesaikan sebuah cerita yang dikarangnya !
Ini jaman Darurat ! ( Dampratnya !)
Mimpi mesti di hemat , dan Disensor .
Seperti Banggar DPR , yang menggigil di usik KPK .

Di negeri ini ,
Setiap mimpi harus terdaptar !,
Karena sudah jadi barang mahal ,
Isinya harus terjaga,
Dan sesuai selera Sang Penguasa !

Mimpi sudah seperti air !,
Yang menghilang ,pergi dari sumur-sumur sederhana ,penduduk desa .
Kita telah kehilangan ,permainan terakhir ,
Yang biasa di nikmati dari alas sebuah tikar , diterangi cahaya sebuah cempor ,
Di akhir malam , sebagai hidangan terakhir dari sebuah menu kepapaan seorang manusia.

Berajalan menyusuri ,peloksok-peloksok negeri !
Ladang mimpi rakyat sudah mongering !
Menyisakan  retak-retak tanah ,yang kian menganga ,membenamkan  senyum , di dasar pengharapan yang terdalam.

Mimpi ,yang terlarang ,
Membuat ribuan ide mati ,
Mimpi ,tak lagi ditemukan di jongko-jongko pasar rakyat , juga di atas gerbong-gerbong kereta ekonomi yang atapnya berjubel ,penuh digelayuti ,para penggemar yang tak berkarcis .

Mimpi ,yang terbengkalai … , kemudian membusuk ,
Menelorkan larva , yang  menggila ?
Lantas ! , siapa yang dapat menahan laju ,
Ketika ribuan bentuk kekerasan muncul ,
Mencengkram negeri , memperlihatkan bentuk aslinya .
Sebagai  tanda duka cita , terhadap mimpi yang telah di matikan !

Cimahi, 4 Oktober 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar